Nicolas Anelka menyebut ulahnya ketika menghina Raymond Domenech pada Piala Dunia 2010 silam itu sebagai tindakan yang tepat. Menurutnya, mantan pelatih Prancis itu memang pantas mendapat cacian.
Eks striker Arsenal, Chelsea, dan Real Madrid itu pernah berkonfrontasi dengan Domenech saat turun minum ketika Les Bleus takluk 2-0 dari Meksiko - sebuah tindakan yang membuatnya dipulangkan ke Prancis dan dihukum 18 laga tak boleh membela timnas sekaligus mengakhiri kariernya di level internasional. Empat tahun berlalu, Anelka mengaku tak menyesal pernah melakukan hal tersebut.
“Saya menghina seorang pelatih yang mendapat penghinaan dari seluruh rakyat Prancis. Dialah seorang pelatih yang tak pernah memenangkan apapun selain Ligue 2 dan turnamen Toulon! Dia tidak mengerti arti kemenangan,” ujar Anelka kepada RMC.
“Saya respek kepadanya sebagai seorang pribadi manusia, tetapi jika sebagai pelatih saya tak ada respek. Ketika Anda pernah dilatih [Carlo] Ancelotti dan pelatih hebat lain, sulit untuk menerima kenyataan bahwa Anda dilatih seorang Domenech! Dia meminta respek dari kami, tapi ia sendiri tak respek terhadap pencetak gol terbaik Prancis [Thierry Henry],” tambahnya.
Saat ini, striker berusia 35 tahun ini tengah mencari klub baru setelah dipecat oleh West Bromwich Albion bulan lalu menyusul hukuman lima laga akibat gestur quenelle yang ia perlihatkan saat merayakan gol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar